Powered By Blogger

Thursday, April 28, 2016

keunggulan dan kelemahan metode hazton

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE HAZTON
Metode tanam padi hazton adalah metode tanam padi menggunakan benih tua berumur 25 - 35 hari dengan penanaman 20 - 30 padi perlubang. Sehingga tiap tanaman yang dihariapkan adalah indukan, karena metode hazton tidajk mengembangkan anakan. Jika anda bertanya mengapa harus tanam tua, karena dengan umur  20 - 30 hari perkembangan anakan padi sudah sedikit berkurang. Dengan metode ini umur panen juga lebih cepat.


Keunggulan metode tanam hazton:

Produksi panen tinggi.
Mudah dalam penanamannya.
Relatif tahan terhadap hama keong mas dan orong-orong karena umur penanaman sudah tua. Sehingga batang untuk padi sudah kuat.
Sedikit atau bahkan tidak ada penyulaman dan penyiangan.
Umur panen lebih cepat
Mutu gabah tinggi, sebanding dengan pemberian pupuk yang cukup untuk menutrisi padi.
Prosentase beras pecah tergolong rendah

Kelemahan metode tanam hazton :

Memerlukan tambahan benih dari biasanya, keperluan benih untuk metode hazton berkisar antara 100-125 kg/ ha. Sangat jauh perbedaan jika dibandingkan dengan metode SRI yang memakai 4-5 kg per hektare dan jika memakai cara tanam konvensional maka membutuhkan 30/40 kg/ ha.
Karena tanaman rimbun, maka perlu dikawal dengan agencia hayati (imunisasi padi, penggunaan decomposer/sterilisasi lahan, dan bio fungisida).
Perlu pupuk (organik/ anorganik) tambahan dari dosis normal.


Proses Penyulingan Minyak Nilam


 MINYAK NILAM, TANAMAN NILAM
Cara dan Proses Penyulingan Minyak Nilam
Penyulingan dengan air (water destillation), ini merupakan cara yang paling sederhana karena daun nilam yang akan disuling dimasukkan kedalam drum kemudian ditambahkan air dan dipanaskan, kemudian uap yang terjadi dialirkan melalui kondensor dan minyak nilam yang terjadi ditampung dalam tempat penampung atau botol. Penyulingan ini jarang dilakukan karena minyak nilam yang diperoleh mutunya rendah dan rendemennya juga rendah.Penyulingan dengan air dan uap (water and steam destillation)
Penyulingan ini banyak dilakukan oleh petani nilam di Sumatera Utara dan Aceh dengan kapasitas bahan (daun nilam) 35 kg. Daun nilam yang akan disuling ditempatkan didalam tempat atau drum penyuling dan tidak dicampur dengan air, namun air tersebut dipanaskan dalam bioler dan uap yang terjadi dialirkan kedalam drum penyulingan , kemudian uap yang terjadi dari penyulingan dialirkan melalui kondensor, cara ini biasanya disebut dengan pengkukusan. Waktu penyulingan sekitar 5 jam, menghasilkan rendemen minyak nilam 2,5 – 3,0 % dan mutunya cukup bagus.
Penyulingan dengan uap ( steam destillation) . Cara penyulingan ini biasanya dilakukan oleh pabrik penyulingan dengan kapasitas yang besar yaitu 250 kg, caranya adalah mengalirkan uap dari tabung uap ketumpukan daun nilam pada tabung destilasi dimana tabung uap dan tabung destilasi tempatnya terpisah. Rendemen minyak nilam yang dihasilkan sekitar 2-2,5%.


Faktor-faktor yang mempengaruhi rendemen minyak nilam antara lain jenis tanaman, umur tanaman, waktu panen, perubahan bentuk daun (pengecilan ukuran daun), perlakuan pendahuluan sebelum penyulingan (cara pengeringan) dan teknik penyulingan (metode uap, metode uap air, pengaturan tumpukan bahan dalam drum penyulingan, tekanan dalam drum penyulingan dan besarnya energi untuk perebusan).

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui besarnya rendemen minyak nilam dari masing-masing perlakuan, untuk mengetahui tingkat efektivitas masing-masing perlakuan penyulingan minyak nilam, dan mengetahui kemampuan puncak minyak nilam yang dihasilkan pada masing-masing kombinasi perlakuan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan dan kajian pada pengaruh perlakuan pendahuluan daun nilam sebelum penyulingan terhadap rendemen dan hubungan antara laju kecepatan perolehan minyak dengan waktu penyulingan (efektivitas pengeringan).
Perlakuan pendahuluan yang akan dikerjakan adalah cara pengeringan daun nilam dengan menggunakan alat pengering pada suhu udara kamar akan tetapi kecepatan udara yang dihembuskan ke ruang pengering bervariasi. Cara penyulingan yang akan dilakukan adalah penyulingan metode uap air penumpukan bahan (daun nilam) yang bervariasi.
Perlakuan-perlakuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan minyak nilam dengan rendemen yang tinggi, memenuhi syarat standar mutu dan dapat dilihat efektivitas dari masing-masing perlakuan. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendemen minyak nilam adalah perlakuan sebelum minyak nilam disuling atau perlakuan pendahuluan. Perlakuan tersebut adalah pengeringan daun nilam. Pengeringan adalah pengurangan sebagian kandungan air dalam bahan dengan cara termal.